Minggu, 31 Oktober 2010

Joel dan Titi

Nama Juliandri, biasa dipanggil Joel, mahasiswa teknik Universitas terkenal kota P, umur 22 thn.
Cerita berawal dari….. Suatu hari keluarga om Bob datang ke rumah, mereka bilang bahwa akan berlibur selama 3 minggu ke luar kota, dan meminta Joel untuk sementara tinggal si rumah mereka selama mereka liburan. Joel menyanggupi permintaan tersebut, toh ga ada yang memberatkan karena di rumah om Bob ada pembantunya. Mereka hanya kurang sreg aja meninggalkan pembantu tinggal sendirian di rumah.

Dengan berbekal beberapa potong pakaian di ransel, keesokan harinya Joel pergi ke rumah om Bob. Sampai di sana pas mereka bersiap-siap hendak berangkat. Sebelum berangkat tante Lina istri om Bob mengenalkan pembantu mereka, panggilannya mbak Titi. Sekilas mbak Titi orangnya biasa aja, cukup langsing singset khas wanita Jawa, dengan kulit agak gelap namun halus terawat, maklum tante Lina memperlakukan pembantunya cukup baik. Beberapa saat kemudian om Bob sekeluarga berangkat, anak-anaknya melambai tangan sambil tertawa gembira.

Setelah mobil mereka berlalu, Joel membawa ranselnya masuk ke rumah, diikuti oleh mbak Titi. Sampai di rumah mbak Titi masih berdiri sepertinya siap menerima perintah, dengan tersenyum dan sedikit membungkuk dia bertanya,” saya dah boleh melanjutkan pekerjaan saya di belakang mas? Atau ada yang bisa saya Bantu?”

Joel,” oia mbak, bawain ranselku ke kamar gi…. Oia aku bisa panggil Titi aja gak? Ribet klo panggil mbak Titi.”
Titi,” oo.. bisa aja mas, saya malah seneng koq.”
Joel,” aku berangkat kuliah dlu Ti… baik-baik di rumah ya… masak yang enak.”
Senyum manis merekah dari bibir Titi,” iya mas.” Dan Joel pun berlalu, start motor dan pergi kuliah.

di tempat kuliah Joel menggerutu dalam hati,”Busyet dah… gwa jadi gak konsen kuliah nie, inget sama senyumnya Titi mulu… gimana pun juga klo ada kesempatan boleh juga gwa curi-curi intipin Titi mandi atau apalah… hmm… jadi mupeng gwa.”

etelah siang yang lumayan melelahkan sampai juga Joel di rumah om Bob, tutup pintu pagar dan parkir motor di garasi…,” wuih… sampai juga,”Joel menghela napas. Kemudian masuk ke rumah, trus ke dapur, Titi sedang memasak buat makan malam.

Joel,” Ti… kamarku dimana ya?”

Titi,”eh… mas Joel ngagetin aja ih… baru pulang mas? Itu kamarnya disana.” Sambil tangannya menunjuk sebuah kamar di ruang tengah.

Joel,” ah.. segitu aja kaget Ti.” Joel pun berlalu menuju kamarnya. Hmm… kamarnya lumayan rapi dan bersih. Karena sudah merasa gerah, Joel langsung buka baju dan menyambar handuk, melilitkan di pinggang dan bersiap mandi. Saat melewati dapur sekali lagi Joel mengingatkan,”Ti… masaknya yang enak ya.”

Titi menoleh dan mengangguk tersenyum manis, sekilas tampak dia terpaku melihat tubuh Joel yang lumayan padat tegap.

Malamnya selesai makan malam, Joel bersantai sambil menonton tv. Sekilas tampak Titi sudah menyelesaikan pekerjaannya di dapur. Joel pun mengajak Titi bareng nonton tv, dan Titi pun ikutan duduk di ruang tv. sambil menonton tv dan ngobrol sana sini, diketahui bahwa Titi sudah menjanda dan punya 2 anak yang dititipkan pada ortunya selama dia bekerja jadi pembantu di rumah om Bob ini. Pembicaraan semakin hangat sampai membicarakan hal-hal yang intim, Titi tampak senang walaupun terkadang wajahnya memerah karena malu mungkin. Saat Joel nanyain gimana cara Titi memuaskan hasrat kewanitaannya sejak menjadi janda, dengan malu-malu dijawab,” Ah.. mas Joel bikin malu aja ih.. ya gitu deh mas, kadang klo dah kepingin banget, Titi elus-elus aja pake jari, ya… pasti sama deh dengan mas Joel, klo lagi kepingin pasti main sendiri juga kan… hayoo ngaku…” dengan centil dan kerlingan mata menggoda Titi membalas pertanyaan Joel. “ha.. ha… ha Titi genit ah.. ntar klo ngomongnya makin ngelantur, jadi mau lho…”Joel memandang tajam ke arah Titi.

Titi,” hi…hi..hi klo yang maunya sendiri ya bisa dituntaskan sendiri to mas…. Tapi klo sama-sama mau, napa harus dituntaskan sendiri-sendiri klo bisa sama-sama…” ternyata Titi membalas tatapan Joel dengan dalam dan senyuman yang aduhai menggoda. Serrr…. Darah kejantanan Joel mulai berdesir… ternyata Titi juga menanggapi kesempatan bagus ini. “Ah… Titi bisa aja, klo aku kan belum pernah gituan, tapi klo Titi mau ngajarin sih boleh juga tuh..” Joel sudah merasa ada yang mendesak di antara selangkangannya. Dan ternyata Titi melihat sekilas gerakan itu dan tersenyum di kulum.

Titi,” klo begituan mah ga perlu diajaran lagi mas… masa buaya diajarin berenang… hi…hi…hi … lagian Titi gak percaya klo mas belom pernah, sama pacarnya kali..”
Joel,”yee… sama pacarku paling juga baru sebatas cium dan raba-rabaan Ti, lagian sekarang gwa dah putus tuh.”
Titi mulai membuat gerakan yang sedikit berani, duduk mendekat ke sebelah Joel,”duh… kecian deh, berarti lagi jomblo dunk… Titi juga lagi jomblo nie mas…” senyuman menggoda mulai ditebar sembari jari lentiknya menari di paha Joel.

Joel,”hmmm… Titi beneran nie?” tangan Joel mulai merespons gerakan Titi, tangannya mulai meraba paha mulus pembantu genit ini, bergerak ke atas menyingkap lebih tinggi daster yang dipakai Titi. “mmhh….” Napas Titi sudah terlihat terpacu, tangannya naik ke atas meraba dada Joel, berusaha membuka kancing baju satu persatu. Gerakan itu lentik sekali karena sesaat kemudian baju yang dikenakan Joel sudah terlepas. Jari-jari lentik itu mulai meraba halus di dada Joel yang bidang.

“hhhh…..” napas Joel pun mulai memburu, gerakan tangannya mulai bergerak lincah terus menyingkap daster yang digunakan Titi, dan dengan sedikit gerakan mengangkat pantatnya daster itu akhirnya lolos ke atas pinggangnya. Tidak berhenti di situ Joel terus menarik ke atas daster itu sampai terlepas sama sekali dari tubuh mulus Titi. Sesaat Joel menelan ludah melihat pemandangan tubuh yang indah terbalut bra dan celana dalam saja. Tanpa menunggu lagi Titi merapatkan tubuhnya, melingkarkan tangannya ke leher Joel dan melumat bibirnya dengan nafsu menggebu.
Tanpa mau ketinggalan Joel membalas ciuman itu dengan sengit, sesekali terdengar sedotan mulut yang saling beradu menambah panas suasana. Lidah yang saling berpilin dan saling mencari celah di dalam mulut seakan tak mau lepas lagi. Beberapa saat kemudian dengan terengah-engah Joel melepaskan pelukan dan ciuman hot tesebut. Sudah tidak sabar untuk melanjutkan permainan yang lebih dalam, Joel membuka celana berikut celana dalam sekaligus, nampak penis yang sudah menegang dan kepala penis yang membesar dan memerah siap tempur.

Tanpa melepaskan tatapannya pada penis Joel, Titi melepaskan bra yang digunakannya wuihh… kedua payudara ukuran jumbo itu seakan terlepas dari sangkarnya, menggelantung bebas menantang.

Tanpa komando lagi, permainan dilanjutkan, selain mulut yang berperang sengit, tangan Joel mulai merayap, meremas buah dada kenyal milik Titi. Ciuman Titi mulai melemah, menikmati remasan pada payudaranya,” hhhmm…” titi menggigit bibirnya saat Joel mulai merayap menjilati leher kemudian turun menjilati payudaranya… berkeliling kemudian merayap keatas ke puncak puting susunya yang menegang merah kecoklatan. Dengan menggebu Joel memilin puting susu itu bergantian kiri kanan. Suasana ruangan terasa makin memanas, tangan Joel mulai melingkari pinggang Titi, dengan lihai menyelinap ke balik celana dalam Titi, meremas pantat bahenol Titi dengan gemas.

“hhh…. Hhhh… hhhh” napas Titi makin memburu, tangannya bergerak ke bawah meraih batang kejantanan Joel yang telah mengeras, diremas dengan nafsu membara, diurut dengan penuh makna. Joel menarik celana dalam Titi dan dengan sedikit mengangkat pantatnya CD itu dengan mulus terlepas, dengan lembut Joel meraba paha Titi, semakin mendekati selangkangan yang dengan otomatis telah mengangkang lebar…. Jemari Joel merayapi bibir vagina yang telah membasah oleh cairan senggama , menelusuri bibir vagina dengan lembut, kemudian mengusap klitoris Titi,”AHHH… “ suara Titi menjerit tertahan menahan sensasi rasa yang diterima klit dan bibir vaginanya…,”terus mass…. AHHH…” tangan Titi bergerak naik turun mengocok bantang penis Joel yang semakin mengeras, namun gerakan itu terhenti ketika lidah Joel mulai merayap turun menjilati perut kemudian turun ke bibir kemaluan yang dijaga oleh rambut-rambut yang tertata rapi, rupanya Titi sangat merawat bagian yang ini. Tanpa peduli cairan senggama yang mulai mengalir sekitar vagina, lidah Joel terus merangsek menjelajahi bibir kemaluan itu dengan nafsu, memainkan klit Titi dengan lidah, kemudian menyapu bibir vagina serta sesekali menjulurkan lidah mencoba memasuki vagina yang semakin basah itu. Tak hentinya Titi mendesah, melenguh, jemarinya mencengkram pundak Joel menahan gempuran lidah yang seakan tak henti mengeksplor liang senggamanya.

Setelah beberapa saat Titi tidak dapat menahan gejolak birahi yang meledak-ledak minta pemenuhan pada liang vaginanya, mendorong pundak Joel, sehingga terlentang dengan penis yang mengacung tegak. Dengan gerakan dan nafas yang memburu Titi berjongkok tepat diatas batang kejantanan yang merah mengkilat milik Joel. Dengan tangan diarahkannya Penis Joel ke liang senggamanya,”AHHHH…..” jeritan tertahan mengikuti masuknya Penis itu ke liang vagina.

“AHHHH… Ti…. Nikmat banget punya loe…. Terus Ti, genjot…” tangan Joel meraih payudara yang bergerak naik turun mengikuti gerakan gejotan Titi, diremas dan dipermainkan putting payudara itu.

“hhhh…hhh…ah..ah…ah” suara Titi makin menggila, batang penis merangsek dalam liang vagina, sesekali Titi berhenti menggenjot dan kemudian memutar pinggulnya. Melihat Titi yang mulai kelelahan di atas, Joel menarik tubuh Titi, memeluknya dan memutar posisi sehingga Titi berada di bawah tanpa melepas Penis dari Vagina.

Dengan semangat Joel mulai gerakan memompa, dengan posisi tetap berpelukan dan kaki Titi melingkar di pinggang Joel. “hhh…hhh.hhh…ahhh….ah….ah” kenikmatan yang semakin bertambah ditingkahi desahan-desahan erotis dari Titi semakin memacu semangat. “terus mas… jangan berhenti dulu… Titi dah hampir nnih… uh…uh…ah”

“hhh…hhh…hhh…Ti aku ga tahan lagi nie….hhhh….hhh” saking semangatnya Joel mulai merasa batang kejantanannya semakin membesar hendak memuntahkan sperma…
“Terus mas… terus mas…. Ah…ah…ah”

semakin cepat gerakan Joel menggenjot dan akhirnya sampai pada titik kenikmatan tertinggi,” AHHHH……” pada saat ejakulasi Joel masih sempat menggenjot beberapa kali dan akhirnya Jeritan erotis dari Titi,” AHHHHH…… massss” tubuhnya menegang menikmati orgasme yang sangat dalam… Untuk beberapa saat gerakan terhenti, saling menarik nafas dalam-dalam….dan melepaskannya untuk menyudahi permainan cinta. Joel menggulingkan badan, dengan posisi terlentang mengumpulkan sisa-sia tenaga.

Titi yang membuat gerakan pertama setelah beberapa saat terdiam, merapatkan tubuh ke arah Joel, dan mengecup mesra bibir Joel…,”mmuahh… mas Joel hebat….” Sembari tangannya mengusap-usap dada Joel.

“Ah, Titi bisa aja, bukannya tadi gwa hampir kalah Ti…” tanya Joel dengan sedikit menyelidik.. dengan senyum manis Titi menjawab,”iya, tapi mas masih bisa terus ngegenjot, jadinya Titi bisa dapet yang nikmat banget mas…”
“mmmuahhh….” Kembali berciuman untuk beberapa saat.
“malam ini kita tidur di kamar gwa aja ya Ti…” pinta Joel.
“tiap malem juga gak masalah mas… seneng malah hi…hi…hi” dengan kerlingan genit Titi menjawab.

Setelah itu Joel menggendong Titi masuk ke kamar dan membiarkan baju berserakan di lantai. Tiba di kamar mulai lagi permainan kedua, ketiga sampai akhirnya kecapean dan tertidur pulas sambil berpelukan mesra.

Selama tiga minggu itu Joel dan Titi bagaikan pengantin baru, kadang dilakukan di dapur saat Titi masih memasak, di kamar mandi…..bahkan pernah seharian bugil.

Tamat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar