Rabu, 25 Agustus 2010

Asmara 2 Cinta

Sepeninggal almarhumah ibuku, bapak nikah lagi dengan seorang janda cerai mati juga. Ibu tiriku punya seorang putri yang beberapa tahun lebih tua dari aku. Dia tinggal dirumah almarhum bapaknya di Bandung, karena dia kuliah disana. Ketika itu aku masih sekolah. Memang aku bengal, sering dugem dengan teman2ku sehingga pelajaranku menjadi terbengkalai, akibatnya aku tidak naek kelas. Bapakku marah besar, aku disuruh pindah ke Bandung tinggal bersama dengan kakakku. Ibu serta kakakku sih gak keberatan aku tinggal dan sekolah disana. Segera kakakku mengurus kepindahanku ke sekolah yang baru yang letaknya gak jauh dari rumah. Pada waktunya aku pindah ke Bandung dan tinggal dengan kakak. Kakakku baek ke aku, walaupun aku cuma adek tirinya, tapi dia memperlakukan aku seperti adik kandungnya sendiri, itu karena dia anak tunggal, katanya. Apalagi pacar kakakku, Kang Rio, seorang wiraswasta muda, selalu berbinar2 melihat aku. Aku sih sudah biasa kalo ditatap lelaki seperti itu, jadi aku cuek aja dengan tatapannya matanya yang sekan2 pengen nelanjangin aku, padahal kakakku juga sexy. memang lelaki tuh gak da puasnya ya. Mereka suka pacaran dikamar, pastinyalah mereka melakukannya karena aku sering kakakku melenguh keenakan. Rame sekali kakakku kalo dientot ma pacarnya, dia tidak perduli bahwa sekarang aku dirumahnya, dia melampiaskan napsunya sehabis2nya dengan merintih dan melenguh kenikmatan. Pernah satu hari aku liat Kang Rio keluar kamar hanya melilitkan handuk dipinggangnya, keringeten, dia senyum ke aku, gak da risihnya. Sehabis mengambil air minum 2 gelas, menghilang lagi ke kamar kakakku.

Rumah itu lantai dua. Kakakku tidur di kamar tidur utama dibawah sedang aku memilih kamar tidur yang kecilan dari 2 kamar tidur dilantai atas. Dari ata, aku bisa melihat ruang keluarga yang ada dilantai bawah. Aku suka horni juga kalo denger kakakku jejeritan dientot pacarnya, tapi ya mo gimana lagi, gak da kontol ya terpaksa pake jariku ndiri untuk mengilik itilku sampe aku mendapatkan kenikmatan semu. Kenapa semu, karena diperoleh dari kilikan jariku sendiri. Karena mereka melakukannya dikamarnya ya aku cuma bisa mendengarkan suara lenguhannya aja, padahal aku pengen juga ngintip gimana serunya mereka kalo maen. Maka satu weekend aku bilang ma kakakku mo pulang Jakarta, padahal aku cuma maen ke rumah temenku. Menjelang malam, aku buru2 pulang dan ngumpet saja dikamarku. Lampu tidak kunyalakan sehingga pasti kakakku mengira aku gak ada dirumah karena tadi pagi pamitnya ke Jakarta. Menjelang tengah malam baru kedengaran mereka pulang. "Kang, Santi ke Jakarta, jadi rumah milik kita berdua", kedengaran kakakku bicara ke pacarnya. "Ya udah kita maen disofa aja yuk, bosen kan diranjang mulu", kedengaran jawaban Kang Rio. Pelan2 aku membuka pintu tanpa suara, kemudian aku menelungkup dipinggir rail dan melihat keruang keluarga dibawah. Karena diatas gelap, pastinya mereka gak bisa melihat aku, sedang dibawah cukup terang walaupun Kang Rio sudah mematikan lampu utama tetapi masih jelas terlihat apa yang terjadi di sofa itu. dengan ganas Kang Rio segera memeluk kakakku dan mencium bibirnya serta menjilati lehernya. Belahan toket kakakku diusap2nya, blusnya dibuka, sehingga kakakku hanya mengenakan bra yang tipis. Pentilnya tampak menonjol, sudah mengeras. Perlahan dia menciumi toket kakakku. Kakakku mulai mendesah perlahan ketika pentilnya dihisapnya dari balik branya. Setelah puas menikmati toketnya, dia mencium kakakku kembali. "Kamu gantian dong, hisap kontolku" katanya lagi. Kakakku membuka retsleting celananya sekaligus dengan CDnya, sehingga kontolnya yang sudah tegang membengkak mencuat keluar. kontolnya mulai dikocok-kocok perlahan. Kang Rio mendorong kepala kakakku ke arah kontolnya. "Isep Yang", desahnya ketika kakakku mulai mengulum kepala kontolnya. kontolnya dikocok2 perlahan. "Nikmat Yang" erangnya. Dia menyibakkan rambut yang menutupi wajah kakakku. "Terus Yang, enak banget, " katanya lagi. Kakakkupun mengeluarkan kontolnya dari mulut dan mulai menjilatinya. Kemudian kontolnya dijejalkan dalam mulut. Dia mengelus-elus rambut kakakku, ketika mulut kakakku memompa kontolnya. Dia sudah sangat bernapsu sekali. Rok dan cd kakakku dilepasnya sehingga kakakku telah bertelanjang bulat.

Dia duduk dikursi dan kakakku disuruhnya duduk di atas pangkuannya sambil menghadap memunggunginya. Dia melepaskan baju yang tersisa. Dia menciumi pundakkakakku, dan mengarahkan kontolnya yang sudah berdiri tegak ke memek kakakku. "Ohh kang, besarnya. Enak, ahh, entotin aku kang", desahnya. Dia mengenjotkan kontolnya keluar masuk memek kakakku, gerakannya terbatas karena kakakku ada pangkuannya. Toket kakakku yang berayun-ayun seirama enjotannya diremasnya. "Ohh, kang Enak kang, Enjot terus kang" kata kakakku sambil melingkarkan tangannya ke belakang merengkuh kepalanya. Dia mencium bibir kakakku sebentar dan kemudian menghisap toketnya sambil terus mengenjot memeknya. "Ohh kang, enak banget, besar banget" erangan kakakku semakin seru, dan tak lama dia pun menjerit. Tubuh kakakku menggelinjang-gelinjang dalam dekapannya. Tak lama, diapun mengerang nikmat ketika ngecret dalam memek kakakku. Merekapun melepas lelah sejenak sambil berciuman kembali. "Enak ya kang" kata kakakku. Mereka kemudian masuk kamar tidur, rupanya mo nerusin ronde kedua dikamar, selesailah live show yang kutonton. Jari menjadi pelampiasan napsuku dikamarku sampe aku nyampe.

Satu waktu ditengah minggu, kakakku pulang Jakarta karena ibunya sakit, aku tidak ikut karena jadwal kegiatan sekolahku penuh sekali. Sore harinya terdengar bel rumah, aku keluar, kulihat Kang Rio dipintu pagar. "Kakak ke Jakarta, mangnya gak bilang ke akang?" "Bilang kok, aku disuru nemeni kamu, takut kamu kesepian San". "O gitu, baek banget akang mo nemeni Santi, padahal kang sibuk banget". "Ya buat adik tersayang apa sih yang enggak". Aku membuka pintu pager, "Masuk kang". Pintu pager kugembok lagi dan kami masuk ke rumah. "Belon makan kan, aku beliin kamu makanan nih". "Wah baek bener si akang, ada udang dibalik bakwan gak kang". Dia tertawa. "Ya adalah, di dunia ini mana ada yang gratis". "Jadi berapa Santi mesti bayar kang?" "Ya gak usah bayar pake duit lah". "abis bayarnya pake apa?' Dia tertawa lagi. Aku tau maksudnya, pasti dia mo memanfaatkan kesempatan gak ada kakakku maen ma aku. Aku si seneng ja kalo kejadian, Kang Rio ganteng orangnya, dan kayaknya bisa banget bikin kakakku terkapar kenikmatan. Aku dah lama ngebayangin lagi dientot Kang Rio kalo ngilik itilku ndiri. Aku membereskan makanan yang dibawanya, kusediakan nasi dan piring gelas serta sendok garpu, kusediakan juga aer minumnya. "Kang makan bareng ya". "Iya sayang". Mulai deh rayuan gombalnya keluar, Dia selalu manggil kakakku dengan sebutan sayang atau singkatnya Yang. Kami makan bersama, dia becandain aku terus selama makan. "Kamu dah ada pacar ya Yang". "Gak da tuh". "Masak sih, kamu disuruh sekolah ke sini kan karena di Jakarta kamu pacaran terus kan ampe gak naek kelas, dinaikin mulu sih". "Kok dinaikin kang, Santi kan gak naek", aku pura2 gak ngatri kemana tujuan pembicaraannya. "Dinaikin pacarnya kan, enak ya San". Aku cuma senyum2 aja mendengarnya. "Kamu dah pernah ngelakuin kan San, ato dah sering malah". "Ngelakuin apa sih kang?" aku terus ja belaga gak ngerti. "Ngelakuin yang nikmat itu". Aku senyum saja, "Seperti yang akang lakuin ma kakak ya". "Kok tau". "Abis kakak brisik banget kalo nglakuin ma akang, kedengeran ampe ke kamar Santi". "Trus kamu horni gak dengernya". Aku menjawabnya dengan kembali senyum. "Abis akan seru banget si maennya". "Kok tau, mangnya kamu pernah ngintip ya". "Gak ngintip kok kang, kliatan jelas". "Dari mana". "Dari atas". "O kamu pernah nonton aku maen ma kakakmu toh, trus kamu pengen gak". Aku ngangguk aja. "Aku juga pengen kok maen juga ma kamu, mau ya". Aku ngangguk lagi. "Ya udah kita selesain makannya, baru maen ya San". Selesai makan aku membereskan meja, menyuci perabotan makan sementara dia menghilang ke kamar kakakku, mo mandi dulu katanya. Selesai beberes, dia keluar dari kamar kakaku hanya berbalut handuk.

"Udah siap San", tanyanya. "Iyalah kang. Akang kemari kan mo ngentotin Santi kan". "hehehehe". Aku diseretnya kekamar kakakku. Dia berbaring di ranjang, sementara kontolnya sudah tegang maksimal menyembul dari lipatan handuknya. "Kang, ngelihatnya kok begitu amat sih ?" kataku. "Yang, sudah malam nih, kita tidur saja" katanya."Mau tidur atau nidurin Santi kang", godaku. "Tidur setelah nidurin kamu lagi dong", jawabnya. Aku berbaring disebelahnya, segera lilitan handuknya dilepaskannya sehingga telanjang bulatlah dia. Toketku dielus2nya. "Yang, kamu seksi sekali, gak kalah ma kakakmu", katanya merayu. Aku hanya tersenyum, tidak menjawab rayuannya. Elusan tangannya di toketku berubah menjadi remasan remasan halus. "Kang ", aku memeluknya. Dia memelukku juga serta mencium bibirku. Dia begitu menggebu gebu melumat bibirku, kujulurkan lidahku kedalam mulutnya. Nafasku menjadi cepat serta tidak beraturan. Setelah beberapa saat kami berciuman, aku menggeser badanku sehingga sekarang sudah berada di atas badannya. Dia semakin ganas saja dalam berciuman. Dia memeluk badanku rapat2 sambil menciumiku.

Kemudian aku menciumi lehernya dan terus turun kearah dadanya. Dia berdesis "Yang, sshh". Aku terus menciumi badannya, turun ke bawah dan ketika sampai disekitar pusarnya, kucium sambil menjilatinya sehingga terasa sekali kontolnya kian menegang. "Yang, aduuh" dan aku secara perlahan terus turun dan ketika sampai disekitar kontolnya, kucium dan kuhisap daerah sekelilingnya termasuk biji pelernya. "Sshh, Yang" katanya lagi. kontolnya sudah ngaceng keras sekali, mengacung ke atas. Kupegang kontolnya dan kukocok pelan pelan. kontolnya kumasukkan kemulutku. "Aahh", teriaknya keenakan. Aku segera menaik turunkan mulutku pelan2 dan sesekali kusedot dengan keras. "Yang, enaak. Ayo dong Yang. Sini, aku juga kepingin", katanya sambil menarik badanku. Aku mengerti kemauannya, segera aku melepas semua yang menempel dibadanku. Dia melotot memandangi toket dan jembutku yang lebat yang menutupi daerah memekku. Posisi nya sekarang 69 dan aku berada diatas badannya. memekku yang dipenuhi jembut yang lebat dijilatinya. Aku menggelinjang setiap kali bibir memekku dihisapnya. Dengan mulut yang masih tersumpal kontolnya aku bergumam. Dia membuka belahan memekku pelan2 dan dijulurkannya lidahnya untuk menjilati dan menghisap hisap seluruh bagian dalam memekku. Kulepas kontolnya dari mulutku sambil mengerang, "kang, ooh", sambil berusaha menggerak gerakkan pantatku naik turun sehingga sepertinya mulut dan hidungnya masuk semuanya kedalam memekku. "Kang, terus kang" Apalagi ketika itilku dihisap, aku mengerang lebih keras "kang, teeruuss". itilku terus dihisap hisapnya dan sesekali lidahnya dijulurkan masuk kedalam memekku. Gerakan pantatku semakin menggila dan cepat, semakin cepat dan akhirnya "Kang, Santi nyampee", sambil menekan pantatku kuat sekali kewajahnya. Aku terengah engah. Perlahan lahan dia menggeser badanku kesamping sehingga aku tergeletak di tempat tidur. Dengan masih terengah2 aku memanggilnya, "Kang peluk Santi, kang" dan segera saja dia memutar posisi badannya lalu memelukku dan mencium bibirku. Mulutnya masih basah oleh cairan memekku. "Kang", kataku dengan nafas nya sudah mulai agak teratur. "Apa Yang," sahutnya sambil mencium pipiku. "Kang, nikmat banget, baru dijilat saja Santi sudah nyampe", kataku manja. "Yang sekarang boleh gak aku... ", sahutnya sambil meregangkan kedua kakiku.

Dia mengambil ancang2 diatasku sambil memegang kontolnya yang dipaskan pada belahan memekku. Perlahan terasa kepala kontolnya menerobos masuk memekku. Dia mengulum bibirku sambil menjulurkan lidahnya kedalam mulutku. Aku menghisap dan mempermainkan lidahnya, sementara dia mulai menekan pantatnya pelan2 sehinggga kontolnya makin dalam memasuki memekku dan blees, kontolnya sudah masuk setengahnya kedalam memekku. Aku berteriak pelan "aahh kang" sambil mencengkeram kuat di punggungnya. Kedua kakiku segera kulingkarkan ke punggungnya, sehingga kontolnya sekarang masuk seluruhnya kedalam memekku. Dia belum menggerakkan kontolnya karena aku sedang mempermainkan otot2 memekku sehingga dia merasa kontolnya seperti dihisap hisap dengan agak kuat. "Santi, terus.Santi, enaak sekalii, Santi. Memek kamu lebih ngejepit katimbang memek kakak kamu", katanya sambil menggerakkan kontolnya naik turun secara pelan dan teratur. Aku secara perlahan juga mulai memutar mutar pinggulku. Setiap kali kontolnya ditekan masuk kedalam memekku, aku melenguh "sshh kaang", karena kurasakan kontolnya menyentuh bagian memekku yang paling dalam. Karena lenguhanku, dia semakin terangsang dan gerakan kontolnya keluar masuk memekku semakin cepat. Aku semakin keras berteriak2, serta gerakan pinggulku semakin cepat juga. Dia semakin mempercepat gerakan kontolnya keluar masuk memekku. Aku melepaskan jepitan kakiku di pinggangnya dan mengangkatnya lebar2, dan posisi ini mempermudah gerakan kontolnya keluar masuk memekku dan terasa kontolnya masuk lebih dalam lagi. Tidak lama kemudian kurasakan rasa nikmat yang menggebu2, kupeluk dia semakin kencang dan akhirnya "ayo kang, Santi mau keluar kang". "Tunggu Yang, kita sama sama", sahutnya sambil mempercepat lagi gerakan kontolnya. "Aduhh kang, Santi nggak tahaan, kang, ayoo sekarang", sambil melingkarkan kembali kakiku di punggungnya kuat2. "Yang, aku jugaa", dan terasa creeeeeeet...creeeeeet...crrreeettt..spermanya muncrat keluar dari kontolnya dan tumpah didalam memekku. Terasa dia menekan kuat2 kontolnya ke memekku. Dengan nafas yang terengah engah dan badannya penuh dengan keringat, dia terkapar diatasku dengan kontolnya masih tetap ada didalam memekku. Setelah nafasku agak teratur, kukatakan didekat telinganya "Kang, terima kasih ya. Santi puas banget barusan," sambil kukecup telinganya. Dia tidak menjawab atau berkata apapun dan hanya menciumi wajahku. Setelah diam beberapa lama lalu aku diajaknya membersihkan badan di kamar mandi dan terus tidur sambil berpelukan.

Paginya aku terbangun kesiangan. Mungkin karena cape dientot aku tidur dengan pulas. Ketika terbangun dia sudah tidak ada disebelahku. Aku ke kamar mandi, membasuh muka dan sikat gigi, kemudian dengan bertelanjang bulat aku keluar kamar.Aku mengenakan kimono punya kakakku yang tergantung dibelakang pintu kamar. Aku bergabung dengan dia dimeja makan. Aku mengambil roti dan membuat kopi, kami sarapan sambil ngobrol santai. "Kamu gak sekolah Yang". "Nanggung kang, dah telat juga sekolahnya, bolos aja yah, kan ada akang yang nemeni bolos". "Belom puas ya". "Akang juga belom kan?" "Ya belon lah, baru sekali, kan masi ada waktu banyak ampe kakakmu balik lagi". Wah kayanya dia mo ngentotin aku terus2an nih. "Mangnya akan gak kerja ini hari'. "Ntar siangan ja ke kantornya". "Terus Santi ma siapa, katanya akang mo nemeni Santi". "Iya deh aku gak kerja juga, nemeni kamu aja ya"
Setelah selesai sarapan, kami duduk di sofa. Dia memelukku dan menciumi leherku. Aku kegelian dan pelan2 napsuku bangkit lagi. Dia hanya memakai celana pendek dan kelihatan sekali kontol besarnya sudah ngaceng dengan keras. Dia mulai mengelus2 pundakku. Aku tau, dia pasti sudah napsu sekali. Segera saja kuelus2 kontolnya dari luar celpen nya, kemudian kuremas perlahan. "kontol akang besar ya", kataku sambil makin keras meremas kontolnya.

Tanganku menyusup kedalam celpen nya dan langsung mengocok2 kontolnya. ngacengnya sudah keras banget. "Santi lepas ya celana pendek nya", kataku sambil memelorotkan celpennya. kontolnya yang lumayan besar langsung ngacung keatas karena dia gak pake CD. Aku udah gak sabar pengen merasakan lagi kontolnya keluar masuk memekku. Aku duduk dan memeluknya serta mencium bibirnya. Dia langsung memelukku kembali, bibirnya pun menghisap2 bibirku sedang tangannya mulai meremas2 toketku yang sudah mengeras. Tangannya nyelip kedalam kimono yang kukenakan dan memlintir pentilku yang juga sudah mengeras. "Yang sudah napsu ya, pentilnya sudah keras. memeknya pasti udah basah ya Yang", katanya lagi. Aku mulai menyentuh dan mengelus kontolnya "ya, pegang Yang" desisnya. Dia sekarang yang berbaring di sofa sedang aku menelungkup diatasnya. kontolnya mulai kujilat, kukocok sambil meremas biji pelernya. "Santi isep ya kontol akang, gede juga" kataku sambil menurunkan kepalaku dan memasukkan kontolnya ke mulutku. "Ohh sshh, nikmat banget Yang" erangnya. Aku menjilati kepala kontolnya, kuisep sambil terus kukocok2. Sesekali kumasukan semua kedalam mulutku sambil kukenyot. "Oohh, enak banget Yang" teriaknya keenakan. Aku berhenti menghisap kontolnya tapi terus kukocok2."Isep lagi Yang, isep lagi, enak banget" katanya. Kembali kontolnya kukocok sambil kupelintir pelan. "sshh, ohh, eennaakk bbannggett Yang. enak banget, terus Yang" desisnya. Aku terus melakukan aktivitas tanganku. "Yang isep lagi donngg.. jangan pake tangan aja..ayo donk Yang" pintanya memohon. Aku hanya tersenyum dan mulai menghisap lagi. Kali ini benar benar hot isapanku, kepalaku bergoyang kekiri kanan dan naik turun berkali kali sementara tanganku terus mengocok dan memutar batang kontolnya. "Yang aku mau keluarr nih" katanya. Badannya mulai menegang. Aku terus menghisap kontolnya sambil terus memutar dan mengocok batang kontolnya yang makin menegang keras. "Terus Yang, isep terus" erangnya. Aku terus menghisap kontolnya dan akhirnya "ccrreett..ccrreett.. ccrreett..", spermanya muncrat dimulutku. kontolnya terus kuhisap. Terasa dia ngecret 5 kali didalam mulutku. spermanya kutelan, nikmat banget, rasanya asin, gurih serta kental lalu kubersihkan mulutku yang belepotan sisa spermanya.

Dia duduk disebelahku dan mencium pipiku "Makasih ya Yang, enak banget deh" katanya sambil mencium pipiku lagi. "Ya udah akang istirahat dulu, Santi mau ambil minum dulu, akang mau minum apa?" tanyaku sambil menuju dapur. "Apa aja deh, nanti juga aku minum" jawabnya. Aku kembali dengan dua gelas minuman dan sebotol besar air mineral. Aku dan dia minum, "Yang kita jalan yuk". "MO kemana, Santi kan blon dapet jatah pagi ini". "Ntar lagi ya Yang, kan aku baru ngecret dimulut kamu. Pinter banget si ngemutnya. Intensif ya latihan ngemutnya ma cowok kamu". Aku senyum aja. "Kita ke mal aja yuk, Kamu mo dibeliin apa, sembari kita cari makan siang". "Masi pagi kan kang". "Pagi apa, dah ampir jam 11 nih, kamu ja bangunnya tadi jam brapa". "Iya Santi pules banget deh bobonya, abis semalem dikasi nikmat yang banget si ma akang". Aku segera mandi, dia ntyusul mandi bareng dikamar mandi kakakku. Kami bercanda2 dibawah shower sembari saling remes, aku sebenarnya dah pengen banget dientotin lagi, tapi dianya diem2 aja tu biar kontolnya dah ngaceng lagi. Selesai mandi, aku segera mengenakan pakean dan kami meninggalkan rumah menuju ke mal. Dia royal banget ngebelanjain aku pakean. Setelah itu kita cari makan siang di foodcourt nya mall. Dia pesen sate kambing, "Siang2 kok ngambing si kang". "Ya biar kuat maenin kamu". aku senyum2 aja, dia minumnya juga minuman energi dicampur pake es batu. "Wah akang siap2 neh ya". "Ya pulang kan mo tempur ma kamu".

Selesai makan kami jalan2 sebentar menurunkan makanan yang baru memenuhi perut, baru pulang ke rumah jam 3an. Dia memeluk pinggangku serta mencium leherku. "Sshh" aku mendesis. Tangannya meraba toketku, diremasnya pelan. Aku terangsang, yang sudah mulai berkobar sejak aku ngisep kontolnya tadi pagi, "Diremes2 dong kang, masa diraba doang sih" aku mulai mengerang. Aku ditelanjanginya dan diapun melepaskan semua yang nempel dibadannya. Akuditelentangkannya diranjang, bibirku dilumatnya. Aku balas mencium dengan penuh napsu. kontolnya kuelus dan kukocok lagi, ternyata sudah ngaceng lagi. Dia terus meremas toketku dan mulai menjilati leherku lalu turun dan terus turun mencium belahan dadaku. "teruuss, kang" kataku setengah berteriak. Dia terus turun menciumi badanku, dia menciumi memekku yang sudah basah karena lendir yang keluar dari memekku. "aayyoo kang" teriakku. Tapi dia terus menjilati kaki kiri dan pindah ke kaki kanan. Kembali dia mencium bibirku. Aku membalas ciumannya dengan penuh napsu. Dia menjilati telingaku. Pintar juga dia merangsang napsuku. toketku kembali diremas2nya. Tangan satunya terus menggosok itilku, "Ayo donk, sshh, Santi udah ngga tahan nih" desahku. Dia terus saja meraba, menjilat serta mencium toket serta memekku. "Akang jahil ya" kataku sambil mencium bibirnya dengan hot. kontolnya mulai ku remas dan kukocok. "Isep Yang. aku pengen diisep lagi" katanya sambil sedikit menarik kepalaku mendekati kontolnya. Aku terus mengocok sementara mulut dan lidahku terus menghisap dan menjilat kontolnya. Dia tidak tahan lagi, segera aku ditelentangkannya, sambil mencium leher dan pundakku. toketku diremasnya dan tangan satunya meraba memekku. "Ngent0t yuk. Santi udah ngga tahan lagi" desisku. toketku langsung diisepnya "iisseepp pentilnya, kang" desahku. Kemudian tanganku mendorong kepalanya kebawah "Jilat memek Santi kang" desahku keenakkan karena dia sudah menjilati itilku dan menumpangkan kaki kiriku kepundaknya. Dia terus menjilati memekku dan memasukan lidahnya dalam-dalam. "tteerruuss kang, yang dalem. Oohh Santi uuddaahh mmauu klluuaarr nniihh" jeritku sambil terus menekan kepalanya. Dia terus menghisap dan menjilati memekku. "Santi nyampe, isep tteerruuss memek Santi" aku bergetar dan menggelinjang menikmati jilatan-jilatan lidahnya di memekku.
Dia dan menaiki aku. tangannya memegang kontolnya dan mengarahkan ke memekku. Ditekannya masuk. "kontol akang enak banget sih. Oohh, entotin Santi kang", jeritku keenakan. Dia meremas pantatku dan tangannya yang satu lagi meremas toketku. Sebentar saja dienjot aku merasa sudah mau nyampe. "Santi udah mau nyampe, yang keras dong ngenjotnya, kang", kataku. Dia mencabut kontolnya, aku disuruhnya nungging dan kontolnya kembali disodokkan ke dalam memekku dengan keras, langsung ambles semuanya. Nikmat sekali rasanya. Kembali dia mengenjotkan kontolnya dari belakang keluar masuk memekku dengan keras. Berulang kali dia mengenjot kontolnya sehingga mentok di memekku. "Santi. aku mau ngecret" jeritnya. "Bareng ya kang, Santi keluar", aku menjerit panjang sementara dia makin memperkeras enjotannya. Akhirnya "Santi, aku mau ngecret", jeritnya dan spermanya kembali muncrat, kali ini membanjiri memekku. Aku telungkup dan dia menindihku. Lemes. Dia telentang, aku juga. "Yang aku mesti pulang nih, besok aku kerja, kamu kan mo sekolah juga". "temenin Santi ampe malem dong kang, masi pengen nih". "Besok malem ya sayang, aku ada kerjaan yang mesti aku selesaikan buat miting besok", katanya sambil mencium pipiku. "Tapi besok malem, Santi dientot lagi ya kang". "Suer", katanya sambil mengacungkan telunjuk dan jari tengahnya. Terpaksa kenikmatan tertunda sampe besok malem deh, aku gak bisa maksa dia untuk nemeni aku terus karena dia mesti ngurus bisnisnya dan aku juga gak bisa bolos terus2an.

1 komentar:

  1. ❽❽❽❽❽❽❽❽❽❽❽❽❽❽
    ❽❽
    ❽❽ VIDEO LIVE STREAMING
    ❽❽
    ❽❽❽❽❽❽❽❽❽❽❽❽❽❽

    GAK USAH DOWNLOAD....!!!!

    http://videoblong.blogspot.com

    KOLEKSI LEBIH DARI 1000 :

    - VIDEO MESUM DIKALI
    - VIDEO NGENTOT DIWARNET
    - VIDEO ML DIKOT-KOSAN
    - VIDEO BERCINTA DIKAMAR MANDI
    - VIDEO MESUM ABG SMU TANTE MAHASISWA
    - VIDEO NGENTOT AYAM KAMPUS
    - VIDEO ML DIDALAM MOBIL
    - VIDEO BERCINTA DIKEBUN
    - VIDEO CEWEK CANTIK MASTURBASI
    - VIDEO HOT 100% INDONESIA

    http://videoblong.blogspot.com

    http://videoblong.blogspot.com

    http://videoblong.blogspot.com



    BalasHapus