Selasa, 24 Agustus 2010

Bercumbu !

Aku merapikan tali tank-top yang sedikit melorot dari pundak mulusku. Wangi parfum Victoria Secret yang ku semprotkan di belakang telinga dan bagian dalam tanganku tercium memenuhi udara. Seksi. Menantang hormon Feromon untuk keluar dari tubuh dan mengisyaratkan hasrat untuk bercinta. Kerling nakal dan senyum tipis menggoda mau tak mau kulepaskan ke arah lelaki yang duduk manis di sebelah. Hey ! I’m in the mood now Can’t you see it ?

“are you ready, hon?” tanyaku centil sambil mengelus pelan pahanya.

“Give me a shot !” katanya pendek dengan nyala api di mata.

Begitu mendengar jawabnya, ku tekan pedal gas dalam – dalam. Ku pacu Atoz Biru secepat yang aku mau. Speedometer beringsut pelan dari angka 40, 50, 60 dan melesat ke angka 100km/jam. Meliuk seksi diantara mobil – mobil yang melaju cepat di jalan tol Jakarta – Cikampek. Dari sisi paling kanan, serong sedikit ke kiri, menyalip sebuah rusa jalanan, kuda kebun binatang lalu kembali ke kanan, berlari kencang dan terus meliuk – liukkan tubuh mungilnya.

.

Atoz bukanlah mobil yang bisa ngebut walaupun di speedometer tertulis mampu di pacu hingga max 200km/jam namun dengan 990cc saja, paling banter aku melarikannya 100km/jam agar aman. Dan jika ada kesempatan seperti sekarang, seringnya ku pacu ia di angka 140km/jam. Namun bukankah sebuah mobil berjaya karena ditopang kelihaian pengendara? Percuma naik Porsche kalau nyali kecil. Lebih baik naik Atoz tapi berani nyempil !

.

Ku kira jalan tol dengan mulusnya ruas jalan adalah puncak kenikmatan, namun ternyata aku salah. Begitu keluar tol dan memasuki ruas lintas kota, aku terdiam sesaat. Jalan ini begitu sesak dengan lajur dua arah menampung bus, truk, kendaraan pribadi roda empat, roda dua, roda tiga. Semua tumpah ruah jadi satu. Oh My GOD ! Seksi ! Dadaku berdesir kencang. Gila ! Aku terangsang dengan padat dan sintalnya badan jalan, dengan lekukan – lekukan curamnya juga dengan lenguhan – lenguhan kasar dari klakson semua kendaraan ! Aku tersulut birahi !! Tergiur untuk menundukkan liarnya medan jalanan ! Liar, curam dan sintal padat menggoda. Siapa yang tak tertantang? Siapa yang tak ingin menundukkannya?

.

Menyetir keluar kota bukan cuma soal menekan gas, pindah perseneling dan membunyikan klakson semata. Menyetir keluar kota adalah tarian indah penggabungan antara strategi, perhitungan cermat akan bahaya juga kelihaian penggantian kopling, penekanan gas, pengaturan kecepatan saat berbelok dan masih banyak lagi ! Ada seni tingkat tinggi disitu.

.

Setelah sesaat mata dan tubuhku dibuai keliaran medan jalan, gigiku pun bergemeratak. Maka aku pun mulai bergerilya di atas jalan yang masih perawan. Menggerayangi bis – bis besar yang terpaksa berjalan pelan, menggoda mobil – mobil pribadi dengan erangan bunyi klakson juga sesekali bercanda dengan truk besar sarat muatan dengan menyalip padahal jarak sangat sempit. Dan tiap kali aku lolos dari babak berbahaya itu, aku tersenyum puas. Seolah ada hormon endorphin merasuk kedalam hatiku. Rasa nikmat menjalari seluruh sukma. Enak. Seenak coklat batangan kegemaranku. Kembali aku tersenyum bahagia Aku menyukai ini ! Aku suka menantang bahaya, aku suka berduel dengan maut di jalan raya. Aku suka !! Ku sambut manis tarian bus dan truk yang pecicilan. Ku balas goyangan mobil – mobil pribadi yang egois tak mau mengalah. Tak pernah ku lewatkan kesempatan bercumbu dengan semua penghuni jalan raya. Dan ketika semua bis – bis itu terkapar di belakang, semua mobil – mobil pribadi itu mengekorku mencari jalan… pelan tapi pasti…

Aku orgasme, di atas aspal panas yang menggoda !

Terlalu nikmat hingga lupa jika suamiku duduk di sebelah dan geleng – geleng kepala melihat gayaku melarikan Atoz dengan gilanya :p

Tidak ada komentar:

Posting Komentar