Jumat, 20 Agustus 2010

Rena, Adik Temanku yang Imut dan Cantik

Perkenalkan,namaku Irwan,seorang pelajar kelas 3 SMA,aku mempunyai satu teman akrab yang kuanggap saudara sendiri,aku juga sering menginap di rumahnya,Budi namanya,Budi mempunyai adik bernama Rena,dulu kami sering bermain bersama,sayang Rena pergi ke Jakarta untuk belajar di sana,kira - kira dia kelas 1 SMA sekarang.

Di sekolah Budi mengajakku untuk menginap di sekolah.
"Eh,Wan,hari ini kamu menginap di rumahku,ya?"
"Ehhhhm,makasih deh,Bud,tapi hari ini aku agak malas,besok aja,ya?"Balasku
"Yah,kamu,padahal hari ini Rena pulang ke sini,loh,dia akan sekolah di sini,kamu udah rindu ama Rena,kan?"
"Hah,yang benar kamu?"
"Iya"Jawab Budi singkat disertai anggukan.

Akupun setuju ketika mendengar Rena akan pulang,aku sudah agak rindu padanya,aku penasaran bagaimana tampang Rena saat ini,saat bel tanda pulang sudah berbunyi,aku langsung naik ke motorku,lalu kukendarai ke rumahku,setelah mandi lalu beristirahat sebentar,aku mengurusi barang yang akan kubawa,lalu setelah pamit pada ibuku,kukendarai sepeda motorku ke rumah Budi yang tergolong besar,maklum orang tua Budi pengusaha yang sukses sehingga mereka jarang berada di rumah,bahkan kadang tidak pulang di rumah.

Stelah memencet bel,Budi membukakan pintu

"Hai,Wan"
"Hai,Bud,mana pembantu kamu,ada 2 kan?"
"Iya,mereka lagi pulang kampung dengan urusan berbeda"
"Orang tua kamu?"
"Mereka gak pulang malam ini,ada urusan mendadak di luar negeri"
"Wah,parah,nih,makanya kamu panggil aku?"
"Iya,ayo masuk dulu"

Akupun masuk,lalu kuletakkan tasku di ruang kamar yang khusus disediakan untukku,orang tua Budi sangat senang jika aku datang menemani anak mereka.Akupun masuk ke kamar Budi,dan kami bermain P.S 2,lalu Budi mengajakku menjemput Rena,dia mengeluarkan Honda Jazz berwarna hitamnya,akupun naik,dan kami ke bandara.

Sekitar 30 menit aku berbincang - bincang dengan Budi,tak lama kemudian muncullah gadis yang semula tak kukenal.

"Rena?"Tanya Budi dengan ragu -ragu

Gadis itu mengangguk,mereka berpelukan selama 1 menit sambil tersenyum,sedangkan aku terpesona dengan Rena,wajahnya sangat cantik,kulit putih,tubuh mungil,payudara yang tak terlalu besar,pantat berisi dan rambut panjang.1 menit aku terpesona padanya,Rena memandangiku,aku terbuyar dari keterpesonaanku,lalu kucoba menyapanya.

"Hai,Ren,lama tak bertemu kamu makin cantik aja,yah?"
"Ahh,Kak Irwan bisa aja,deh,Kak Irwan juga makin ganteng,kok"

Wajah cantiknya yang tersenyum bagaikan membuatku beku,keringatku keluar pertanda aku gugup pada Rena,sementara kontolku berdiri keras melihat Rena dengan wajah cantiknya dan tubuh indahnya.Kami naik ke mobil,aku duduk di belakang sedangkan Rena bersama Budi di depan,selama perjalanan,aku hanya diam memandangi payudara montoknya,nafsuku sangat memuncak,tapi kucoba sesekali mengeluarkan lelucon yang kumiliki agar tak dicurigai.

Seperti dulu,Rena sering manja padaku,dia sering mencubit tanganku dengan lembut,tapi itu malah semakin membuat kontolku mengacung dengan keras,saat sampai di rumah,Budi mengangkat telepon yang berbunyi,dia tergesa - gesa berlari ke arahku yang berada di samping Rena.

"Rena,aku disuruh ibu untuk pergi menjenguk Bibi Ira,dia lagi sakit,kamu dan Irwan tolong jaga rumah,ya?Tadi ibu suruh ada yang jaga rumah,soalnya sekarang banyak pencopet".Aku mengangguk dengan cepat,begitu pula dengan Rena,nafsuku naik,aku bersama gadis cantik bertubuh indah ini di rumah sendiri?Tapi kucoba tahan karena dia adik temanku.

Aku diajak Rena ke kamarnya,sementara dia mandi,sayang tak ada celah untuk mengintip,akupun membuka TV,kontolku ini tak bisa berhenti berdiri membayangkan tubuh indah Rena,20 menit kemudian Rena keluar,yang membuatku kaget,tubuhnya yang indah itu masih dililit oleh handuk.

"Sori,ya,Kak,Rena lupa ambil baju"

Aku hanya mengangguk pelan,pikiranku dipenuhi pikiran kotor,Rena ke lemari yang berada pas di belakang TV,sengaja kumatikan TV agar bisa kulihat tubuh Rena lewat pantulan

"Kakak jangan ngintip,ya?"
"Iya,mana mungkin,sih?"

Benar saja,lewat pantulan layar TV,aku bisa melihat tubuhnya,namun sayang dia menghadap ke lemari,aku yang tak bisa menahan nafsu ini pelan - pelan ke arahnya yang telanjang,dan dia tak melihatnya karena sibuk mencari baju,tanpa sadar,tanganku mengarah ke payudaranya,kuremas lembut payudaranya sambil mulutku mencium dan menjilat leher belakangnya,tentu saja Rena terkejut,dan di berusaha memberontak

"Jangan,Kak,apa yang kakak lakukan?"
"Rena,aku sayang sama kamu"
"Aku juga sayang kakak,tapi jangan lakukan itu,Kak."

Kata - katanya itu tak kudengar,tangan kananku meremas dan meraba payudaranya sementara tangan kiriku turun ke arah vaginanya.kuraba vaginanya yang sudah basah,entah kenapa Rena hanya mendesah kecil,tapi rontakannya berkurang,mungkin dia sudah nafsu,kubalikkan tubuhnya ke arahku,dapat kulihat payudaranya yang agak montok dan vaginanya yang ditumbuhi bulu halus dan berwarna kemerahan.

"Jangan,Kak,aku masih perawan"
"Gak pa-pa Ren,nanti kamu akan merasakan kenikmatan,kakak minta tolong,ya?Udah lama kakak gak merasakan sensasi begini,Ren"
Entah karena nafsu atau kasihan padaku,Rena mengangguk kecil.Aku tak membuang - buang kesempatan,langsung saja kusuruh agar dia menunduk dan membukakan celanaku,terpampanglah kontolku yang berukuran besar dan membuat Rena kaget dan jijik.

"Ayo,dong,Ren,dihisap,tolong,Ren"Kataku meyakinkan

Pertama Rena menyentuhnya dengan satu jarinya,lalu dia mengocok - ngocokkan kontolku itu,lalu diapun memasukkan kontolku dalam mulutnya yang mungil,pertama agak kaku,tapi setelah dia terbiasa,terasa sangat enak dan nikmat.

Setelah puas dengan permainan mulutnya,kuangkat tubuhnya sejajar denganku,kukulum bibirnya yang seksi itu sambil tangan kananku meraba payudaranya dan tangan kiriku meraba dan menusuk vagina Rena yang masih perawan,semakin lama,kurasakan vagina Rena semakin basah,dia hanya memejamkan mata menikmati permainan tanganku dan mulutku.

Kini kuangkat tubuh Rena berbaring di ranjang

"Ayo,Ren,buka lebar kakimu"

Seperti yang kuperintahkan,dia membuka kakinya lebar,membuatku dapat melihat seluk beluk vaginanya yang merah,kini aku bersiap - siap menusukkan kontolku pada vaginanya,sementara dia sudah sangat bernafsu dan tak bisa menolak apa yang akan kulakukan padanya,aku mulai menusukkan kontolku secara perlahan,agak susah masuk karena vaginanya sangat sempit,baru 1/3 kontolku masuk,Rena menjerit kesakitan,setelah lima menit berusaha,akhirnya amblaslah semua kontolku dalam vaginanya,kini Rena merasakan kenikmatan,kurasakan vaginanya yang masih sempit itu serasa memijit kontolku,kini karena Rena sudah menikmatinya,aku menambah kecepatan tusukanku,

"Akkkkkkh,Ahhhh,Ehhhhm,pelan - pelan,Kak"

Aku memainkan kontolku dalam vaginanya dengan cepat membuat dia mendesah kenikmatan dengan keras dan matanya dipejamkan,lama aku menusuk vaginanya sementara kakinya dilingkarkan padaku,wajahnya yang basah oleh keringat trlihat sangat cantik olehku,begitu pula dengan tubuhnya yang dipenuhi keringat,sangat indah,kulihat Rena mengeluarkan air matanya.

Setelah 20 menit,vagina Rena mengeluarkan cairan hangat yang membasahi kontolku,tapi tak kupedulikan dan aku terus lanjut menusuk vaginanya,sampai sekitar 5 menit kurasakan kontolku akan segera mengeluarkan sperma,jadi kucabut kontolku dan kukocokkan secara cepat ke mukanya,pertama dia agak jijik dengan sperma itu,tapi akhirnya dia meminumnya.

"Akkhh,sudah,ya,Kak,Rena udah capek banget,nih"
"Hmmm,kakak masih nafsu,nih"

Kini kuangkat tubuhnya dan tanganku menahan pantatnya

"Hmmm,boleh,deh,Kak,lanjut aja,Rena juga masih ingin kenikmatan itu"

Kuarahkan kontolku ke vaginanya,kembali vaginanya yang sempit itu memijat kontolku dengan lembut,kumajumundurkan dengan cepat yang membuat Rena kembali memejamkan mata menahan kelelahan dan kenikmatan,kumajukan kepalaku dan menyiumnya ala french kiss sementara kontolku masih bermain di vaginanya yang sempit,kurasakan sensasi luar biasa,beginikah rasanya vagina yang sempit?

Sekitar 30 menit aku menggenjot tubuh indah Rena,ia hanya mendesah kecil karena mulutnya dicium oleh mulutku,

"Ahhhhhh,Akhhhh,Ehhhm,Ssssst"

Kini vaginanya kembali mengeluarkan cairan hangat,kutaruh tubuhnya yang sudah kelelahan di ranjang,lalu kukeluarkan spermaku di mukanya.Kurasakan kontolku agak capek sehabis menyetubuhi vagina yang agak sempit,tapi aku sangat senang bisa merasakan sensasi luar biasa itu,kulihat Rena kelelahan dengan wajah puas,mungkin dia akan ketagihan.

Aku segera memakai bajuku,lalu kubersihkan bekas darah perawan Rena,akupun bertanya padanya

"Ren,maaf,ya,kakak udah merenggut keperawanan kamu"

"Nggak apa - apa,kok,Kak,Rena puas dengan kenikmatan yang diberikan kakak,baru kali ini Rena merasakan kenikmatan ini"

Aku senang mendengarnya,kupeluk tubuhnya itu.Budi pun pulang,kami bertingkah seperti biasa,dan Budi tak tahu apa -apa,sejak peristiwa itu,Rena semakin sayang padaku,dan kami masih sering bersetubuh,hingga aku menembak Rena dan dia menerimanya.

Tamat

1 komentar: